5 Media Pembelajaran Teks Eksposisi Alternatif

Media dalam kegiatan pembelajaran memang bukan sesuatu yang utama. Hal ini karena berdasarkan konsepsinya, yang namanya media hanya alat bantu saja. Tanpanya, pembelajaran bisa berjalan dan tetap berkualitas. Hanya saja, dalam kadar tertentu, ia juga punya pengaruh yang membantu perbaikian proses belajar. Begitu halnya dengan media pembelajaran Teks Eksposisi.

Bukan hanya itu, dalam prakteknya, media juga sebenarnya soal selera. Masing-masing guru biasanya memiliki media andalannya tersendiri. Tentu saja, pertimbangannya adalah kemudahan anda sebagai guru serta efektitas yang bisa didapat untuk ketercapaian target materi.
Namun, bagaimanapun juga, siswa juga harus dipertimbangkan. Terlebih ketika pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Patut juga diperhatikan media apa yang sekiranya ramah anak, dalam artian dapat dengan mudah diakses dan bukan malah sebaliknya; menyulitkan siswa.
Nah, berikut ini beberapa alternatif yang mungkin saja bisa dipertimbangkan oleh bapak dan ibu sekalian. Dengan beragam variasinya.

1. Micro Blog

Micro blog adalah blog kecil. Biasanya berisi perpaduan teks dengan sisipan gambar yang menggugah respon visual yang terdapat di dalamnya. Fungsi media yang satu ini dapat digunakan untuk menyampaikan materi berupa teori, bisa juga untuk menyajikan teks.
Salah satu kelebihannya, media yang satu ini relatif lebih mudah untuk dimanfaatkan siswa ketimbang video yang memerlukan banyak kuota. Tentu, tanpa mengabaikan aspek visual yang rata-rata siswa menyenanginya.
Berikut ini contohnya. Saya biasa membuatnya di website Canva. Gratis:


2. Video Youtube

Dalam pembelajaran teks eksposisi jarak jauh, menggunakan video juga merupakan pilihan yang relevan dan bagus. Video yang digunakan untuk dua fungsi. Pertama, menyajikan contoh bangunan teks eksposisi dalam bentuk yang lebih menarik. Kedua, video berupa sajian sebuah problem yang memicu siswa untuk bereksplorasi dalam berpendapat dan memaparkan argumen.
Mengenai fungsi yang pertama, bisa misalnya berupa paparan ekspositoris dari tokoh atau pakar tertentu yang terbiasa melemparkan wacana ke tengah publik ketika membahas isu-isu tertentu.
Di Youtube, yang saya tau tokoh yang rutin mengupload konten dengan bangunan ekspositoris misalnya Refly Harun dan Mardigu Wowiek. Bisa juga mengambil sumber dari yang lebih segar misalnya dari kanal Opini Id.
Sedangkan untuk fungsi yang kedua, tentu opsinya lebih banyak. Kita bisa menyajikan video-video yang berisi problematika disekitar kehidupannya. Namun ini lebih cocok untuk kepentingan tugas dalam konteks meminta siswa membuat teks eksposisi.
Dalam hal ini, video yang disajikan bisa jadi pemantik yang memicu siswa untuk kreatif memikirkan kerangka teks yang akan dibuatnya. Mulai dari tesis, argumentasi, hingga penegasan ulang.

3. Meme

Meme adalah sarana penyebaran gagasan, ide, kebiasaan, budaya, dan sebagainya melalui proses imitasi atau peniruan. Umumnya, yang tersebar dalam bentuk gambar-gambar. Mungkin bagi sebagian guru ini asing, namun percayalah bagi para siswa yang berasal dari generasi Z, media semacam ini akrab dalam kehidupan mereka.
Ini contohnya:
Nah, fungsi meme dalam teks eksposisi bisa juga digunakan untuk merangsang siswa mengeluarkan tesisnya mengenai suatu topik. Dengan meminta mereka mengamatinya dan mengungkap makna dibalik meme tersebut.

4. Podcast atau Rekaman Suara

Menurut saya, media yang menghasilkan audio juga masih relevan. Mungkin saja siswa merasa kangen dengan suara gurunya. Mereka rindu suara guru yang cerewet, lucu, tegas, atau bahkan nampak galak. Anda bisa siasati dengan membuat podcast.
Memang sih sukur-sukur anda bisa sekalian buat channel Youtube. Namun, untuk ini effort yang dikeluarkan lebih besar. Belum lagi bisa jadi masalah jika siswanya tidak punya kuota untuk menonton. Saya sendiri pernah bikin channel Yotube, tapi ketika dikirim ke siswa, siswanya pada gak bisa nonton. Sayang kan?
Makanya, untuk menjelaskannya alternatif pakai rekaman suara saja. Belakangan ini ada aplikasi yang bisa membuat Podcast. Sehingga suara ibu dan bapak guru bisa memiliki latar musik dibelakangnya. Contoh aplikasinya, namanya Anchor. Bisa download di Playstore. 


5. Teks Biasa

Nah, ketika niat hati ingin kreatif namun terhadang oleh kuota, maka ada opsi terkahir yang bisa digunakan. Paling mudah dan hemat. Yakni mengirim teks biasa dalam bentuk foto atau PDF. Namun sebaiknya, kalau bisa tetap diselingi gambar biar gak terlihat terlalu polosan dan sederhana.

Nah, demikianlah 5 Media Pembelajaran Teks Eksposisi alternatif yang mungkin bisa dicoba.

Tinggalkan komentar